LAPORAN
PRAKTIKUM KIMIA
KELAS : XI IPA 2
PEMBINA : Firmansah, S.Si, S.Pd
Disusun
Oleh :
·
Nugroho
Alfarizi
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan
Yang Maha Esa, karena
atas limpahan rahmat
dan karunia-Nya lah sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini tanpa adanya halangan
apapun. Laporan
yang memuat
tentang “EKSPERIMEN
SENYAWA HIDROKARBON” merupakan salah satu
tugas dari guru mata pelajaran KIMIA
di
sekolah kami.
Sholawat
serta salam senantiasa kita limpahkan kepada junjungan alam nabi besar Muhammad
SAW yang telah membawa umatnya dari alam yang berliku-liku menuju alam yang
lurus. Amin
Dan kami juga memohon maaf
kepada orang-orang yang telah membaca laporan ini karena kami tahu bahwa laporan ini sangatlah jauh dari kata
sempurna oleh karenanya kritik dan saran sangatlah kami butuhkan dan inginkan
demi menyempurnakan laporan
kami.
Palu,12 Oktober 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................................................
1
KATA PENGANTAR .............................................................................................................
2
DAFTAR ISI ...........................................................................................................................
3
BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................................
4
A. LATAR BELAKANG ........................................................................................................
4
B. TUJUAN
.............................................................................................................................
4
C. RUMUSAN MASALAH
....................................................................................................
4
BAB II LANDASAN TEORI
...............................................................................................
5
A. KEKHASAN ATOM KARBON
.......................................................................................
5
B. SENYAWA HIDROKARBON .......................................................................................
5-6
BAB III METODE PRAKTEK
..........................................................................................
7
A.WAKTU DAN TEMPAT ...…………………………........................................................
7
B. ALAT DAN BAHAN ........................................................................................................
7
C. LANGKAH KERJA ..........................................................................................................
8
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
............................................................................. 9
A. HASIL PENGAMATAN ...……………………….......................................................
9-10
B. PEMBAHASAN ...………………...…………………................................................
10-11
BAB V PENUTUP
...............................................................................................................
12
A. KESIMPULAN .................................................................................................................
12
B. KRITIK DAN SARAN .....................................................................................................
12
DAFTAR PUSTAKA ...…………………………………............................................... 13
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bahan yang berasal dari makhluk hidup umumnya merupakan senyawakarbon.
Hal ini dapat dibuktikan dalam kejadian sehari-hari. Ketika sampel organic
seperti kertas, kayu, telur, daging, atau beras dibakar pada suhu cukup tinggi
bahan tersebut menjadi gosong. Hal ini terjadi karena pemanasan menyebabkan
senyawa karbon yang terkandung dalam bahan tersebut terurai menjadi karbon
berwarna hitam.
Keberadaan
unsur C, H, dan O dalam senyawa karbon dapat didefinisikan melalui reaksi
pembakaran yang menghasilkan unsur karbon dan hidrogen. Pembakaran senyawa
organik secara sempurna menghasilkan gas CO2, sedangkan pembakaran senyawa
karbon yang tidak sempurna akan menghasilkan karbon atau zat arang.
Menguji
unsur C, H, dan O dalam suatu senyawa hidrokarbon dapat diketahui dengan cara
membakar senyawa tersebut sehingga terjadi reaksi sebagai berikut :
CxHy + O2(g)
---> CO2(g) + H2O(g)
CxHyO2 + O2(g) ---> CO2(g)
+ H2O(g)
B. TUJUAN
Untuk mengidentifikasi
adanya unsur karbon (C, H, dan O ) dalam senyawa karbon.
C. RUMUSAN MASALAH
Adapun masalah-masalah yang akan dibahas pada
makalah ini antara lain:
1. Cara pengujian unsur karbon dan hidrogen dalam
senyawa karbon.
2. Hasil dan pembahasan terkait hasil praktikum.
BAB II
LANDASAN TEORI
A.
Kekhasan Atom
Karbon
Praktikum
yang dibuat berlandaskan beberapa teori yang berhubungan dengan pembentukan
senyawa karbon. Atom karbon memiliki 4 kekhasan.
Kekhasan Atom Karbon :
1. Atom karbon dapat membentuk empat ikatan kovalen :
Atom karbon mempunyai nomor atom 6. Di dalam sistem periodik
atom karbon terletak pada golongan IVA periode 2. Konfigurasi atom karbon
adalah sebagai berikut: 6C = 2,4. Berdasarkan konfigurasi tersebut, atom karbon
mempunyai 4 elektron terluar (elektron valensi). Agar susunan elektronya stabil
sesuai dengan kaidah oktet (mempunyai 8 elektron terluar), atom karbon
memerlukan 4 elektron. Sehingga atom karbon dapat membentuk empat buah ikatan
kovalen.
2. Atom karbon dapat membentuk senyawa yang stabil :
Dalam persenyawaannya, atom karbon membentuk empat
pasang elektron ikatan dengan atom-atom lain, sehingga lengkaplah pembentukan
oktetnya tanpa adanya pasangan elektron bebas. Akibatnya persenyawaan atom
karbon sangat stabil.
3. Atom karbon dapat membentuk ikatan tunggal dan rangkap
:
Keempat elektron valensi yang dimiliki oleh atom
karbon dapat membentuk ikatan tunggal, ikatan rangkap, dan ikatan rangkap tiga.
4. Atom karbon dapat membentuk rantai lurus dan bercabang
:
Kekhasan atom karbon yang tidak dimiliki atom lain
adalah kemampuan membentuk rantai yang sangat panjang antar sesama atom karbon.
Rantai karbon tersebut dapat lurus dan bercabang.
B. Senyawa
Hidrokarbon
Hidrokarbon
adalah sejenis senyawa yang banyak terdapat di alam sebagai minyak bumi.
Indonesia banyak menghasilkan senyawa ini dalam bentuk minyak bumi yang
mempunyai nilai ekonomi tinggi.Senyawa organik yang
hanya terdiri dari atom hidrogen dan karbon disebut hidrokarbon.Senyawa hidrokarbon dikelompokkan berdasarkan bentuk rantai dan ikatan yang
terdapat pada senyawa tersebut.
Berdasarkan bentuk
rantainya, senyawa hidrokarbon dibagi menjadi hidrokarbon alifatik (rantai
tertutup) dan alisiklik (tertutup).
Berdasarkan ikatannya,
hidrokarbon terbagi menjadi hidrokarbon jenuh ( tidak memiliki ikatan rangkap)
dan tak jenuh (memiliki ikatan rangkap)
Senyawa hidrokarbon terdiri dari :
- Alkana (CnH2n+2)
- Alkena (CnH2n)
- Alkuna (CnH2n-2)
Keberadaan unsur C, H, dan O dalam senyawa karbon
dapat didefinisikan melalui reaksi pembakaran yang menghasilkan unsur karbon
dan hidrogen. Pembakaran senyawa organik secara sempurna menghasilkan gas CO2,
sedangkan pembakaran senyawa karbon yang tidak sempurna akan menghasilkan
karbon atau zat arang.
Pengujian atau identifikasi suatu senyawa hidrokarbon dapat dilakukan
dengan berbagai cara, diantaranya :
1. Reaksi dengan bromin
Hasil pembakaran hidrokarbon adalah CO2
dan H2O.
CH4 + 2 O2 → CO2 + 2 H2O
CH4 + 2 O2 → CO2 + 2 H2O
2. Reaksi dengan H2SO4 pekat dingin
Hidrokarbon tak jenuh
mengalami reaksi adisi dengan H2SO4 pekat dingin. Produk yang dihasilkan adalah
asam alkil sulfonat yang larut dalam H2SO4.
CH3–CH =CH–CH3 +
H2SO4 → CH3CH2CH(HSO3)CH3
Untuk mengidentifikasi unsur C, H, dan O, pada
percobaan kali ini dapat kita lakukan dengan cara mengalirkan gas hasil
pembakaran suatu senyawa hidrokarbon atau senyawa organik lainnya dalam air
kapur atau larutan Ca(OH)2 sehingga terjadi reaksi . Jika
hasil pembakaran membuat air kapur menjadi keruh,
maka itu berarti senyawa yang dibakar merupakan senyawa karbon.
BAB III
METODE PRAKTEK
A.
Waktu dan
Tempat
Waktu : September 2015
Tempat : Laboratorium
Kimia SMAN 3 Palu
B.
Alat dan Bahan
Alat
:
Tabung
Reaksi
Pembakar
spiritus
Pipa
penghubung
Penjepit
tabung reaksi (klem)
Gelas
Kimia/beaker
Labu
Erlemeyer
Batang
pengaduk
Spatula
Statif
Kapas
Korek api
Penyumbat kapas kasa
Kertas saring
Corong
Bahan
:
Gula
(C6H12O6)
Air
Kapur (Ca(OH)2)
Tepung beras
Susu bubuk putih
Tembaga
(II) Oksida (CuO)
C. Langkah Kerja
Percobaan 1 : Pembuatan air kapur
(Ca(OH)2)
1)
Menyiapkan alat dan
bahan.
2)
Melarutkan 2
spatula kapur sirih dengan 200 ml air pada gelas kimia.
3)
Menyaring
larutan kapur ke dalam gelas kimia dengan menggunakan kertas saring yang telah
dilandasi corong.
Percobaan 2 : Pemanasan Unsur
1)
Memasukkan spatula
gula pasir yang kering ke dalam tabung reaksi dan menyampurkannya dengan 2 spatula serbuk tembaga (II) oksida
(CuO).
2)
Memasukkan pipa
penghubung kedalam tabung reaksi kemudian
padatkan dengan kapas.
3)
Menjepit tapung
reaksi dengan klem kemudian memanaskannya perlahan-lahan diatas
pembakar spiritus yang telah dinyalakan dengan menggunakan korek api, sampai zat
mengembun pada dinding tabung.
4)
Menyiapkan
gelas kimia yang telah diisi larutan kapur, diujung pipa penghubung.
5)
(Sebagian uap air di
dinding tabung reaksi, akan keluar pada ujung pipa
penghubung) mengamati perubahan warna yang terjadi pada larutan kapur sirih yang terkena uap/asap yang keluar dari hasil
pemanasan pada tabung reaksi.
6)
Melanjutkan percobaan diatas pada bahan lainnya, (tepung beras
dan susu bubuk putih).
BAB IV
HASIL DAN
PEMBAHASAN
A.
Hasil
Pengamatan
Berdasarkan percobaan yang dilakukan, diperolelah hasil penamatan berikut :
1.
Percobaan pertama menggunakan Gula Pasir
- Warna glukosa putih
- Warna CuO hitam pekat
- Warna campuran glukosa dengan CuO
hitam keabu-abuan.
- Hasil pemanasan glukosa+CuO berwarna
coklat kehitaman.
- Warna air kapur putih bening
- Setelah dipanaskan warna air kapur
berubah menjadi keruh kekuning-kuningan ditambah dengan timbulnya gas
putih pekat yaitu gas CO2 yang menyebabkan air menjadi keruh.
- Timbul sedikit
gelembung-gelembung gas.
2.
Percobaan kedua
menggunakan Tepung beras
- Warna tepung beras putih
- Warna CuO hitam pekat
- Warna campuran tepung beras dengan CuO hitam keabu-abuan.
- Hasil pemanasan tepung beras+CuO berwarna biru kehitaman.
- Warna air kapur putih bening
- Setelah dipanaskan warna air kapur
berubah menjadi orange keruh ditambah dengan timbulnya gas putih pekat yaitu gas CO2 yang menyebabkan air
menjadi keruh.
- Timbul banyak
gelembung-gelembung gas.
3.
Percobaan
ketiga menggunakan susu bubuk putih
- Warna susu putih
- Warna CuO hitam pekat
- Warna campuran susu dengan CuO
hitam keabu-abuan.
- Hasil
pemanasan susu+CuO
berwarna coklat kebiru-biruan.
- Warna air kapur putih bening
- Setelah dipanaskan warna air kapur
berubah menjadi keruh .
- Timbul gelembung-gelembung gas.
B.
Pembahasan
1.
Percobaan pertama menggunakan Gula Pasir
Ketika glukosa dan Tembaga (II) Oksida
atau CuO dipanaskan dalam labu erlemeyer , terjadi reaksi kimia yang ditandai
dengan adanya perubahan warna. Perubahan warna pertama yang terjadi ialah
berwarna kecoklatan, kemudian setelah suhunya semakin dinaikan, gula dan CuO
pada labu erlemeyer I yang dipanaskan itu, berubah lagi warnanya menjadi coklat
kehitaman. Pembakaran glukosa menghasilkan gas yang kemudian dialirkan dengan
pipa pengalir gas ke labu erlemeyer yang berisi air kapur. Setelah gas
bercampur dengan air kapur Ca(OH)2, air kapur akan mengeruh, dan
menghasilkan endapan CaCO3. Berikut reaksinya : Ca(OH)2 + CO2 –>
CaCO3 + H2O
Hal ini membuktikan bahwa gas yang dihasilkan dari
pembakaran glukosa tersebut merupakan gas karbondioksida atau CO2.
Itu berarti pada glukosa, terdapat unsur C dan
unsur O.
2.
Percobaan kedua dan ketiga menggunakan Tepung Beras
dan Susu Bubuk
Ketika tepung
beras dan susu bubuk dipanaskan, yang terjadi adalah air kapur mengeruh dan
terbentuk endapan di dalamnya, timbul gelembung-gelembung gas dan uap air,
serta tepung beras dan susu bubuk mengalami perubahan warna menjadi gelap. Air
kapur yang mengeruh setelah mengaliri sampel dan CuO, membuktikan keberadaan
unsur karbon. Keberadaan unsur karbon juga terbukti dengan adanya perubahan
warna sampel yang terdapat di dasar tabung reaksi menjadi gelap.
Gelembung-gelembung gas yang timbul setelah dipanaskan mengisyaratkan
terjadinya reaksi kimia. Sedangkan timbulnya uap air dalam tabung reaksi
menunjukan adanya senyawa H2O dalam sampel yang artinya terdapat
unsur hidrogen. Berdasarkan persamaan reaksi Ca(OH)2 + CO2 –> CaCO3 + H2O.
Dengan demikian
terbukti bahwa gula pasir, tepung beras, dan susu bubuk mengandung unsur karbon
dan oksigen.
Catatan :
Pada saat melakukan percobaan dapat
diamati yang terjadi pada percobaan pertama terdapat embun pada dinding tabung
reaksi hal ini membuktikan keberadaan unsur H dan O di dalam senyawa karbon,
embun itu yaitu H2O, selain itu setelah pemanasan kembali pada
percobaan pertama terbentuk zat padat berwarna coklat kehitaman, zat yang
terbentuk atau endapan yang ada di bawah tabung reaksi ini merupakan unsur C
(carbon), hal ini membuktikan bahwa terdapat unsur C (carbon) pada senyawa
karbon. Setelah dipanaskan muncul asap putih
pekat di dalam tabung reaksi dimana asap ini merupakan gas CO2 yang
membuat air kapur menjadi keruh. Hal ini membuktikan bahwa adanya unsur C dan O
pada pembakaran glukosa.
Dalam tepung beras dan susu bubuk terbukti adanya
unsur karbon, karena air kapur mengeruh setelah mengaliri
sampel dan CuO serta terjadi perubahan warna sampel di dasar tabung reaksi
menjadi gelap (menghitam) setelah dipanaskan. Dalam tepung beras dan susu bubuk
juga terbukti adanya unsur hidrogen, karena timbul titik-titik air dalam
dinding tabung reaksi.
· Ketika tepung beras dan susu bubuk dipanaskan, yang
terjadi adalah air kapur mengeruh dan terbentuk endapan di dalamnya, timbul
gelembung-gelembung gas dan uap air, serta tepung beras dan susu bubuk
mengalami perubahan warna menjadi gelap (hitam).
· CuO dapat mempercepat proses reaksi dari pembakaran
sampel dan bekerja sebagai oksidator (bertugas mereduksi sampel). Sedangkan
sampel akan menjadi reduktor (bertugas mengoksidasi CuO).
·
Mengamati
air kapur. Adanya gas CO2 terbukti jika air kapur mengeruh setelah
mengaliri sampel dan CuO. Tentu saja gas CO2 mengandung unsur
karbon.
·
Mengamati
perubahan warna sampel di dasar tabung reaksi. Apabila sampel di dasar tabung
reaksi berubah warna menjadi hitam, terbukti bahwa sampel mengandung karbon.
· Keberadaan hidrogen seharusnya diuji dengan
menempelkan kertas kobalt biru ke sumbat tabung. Apabila kertas kobalt yang
semula warnanya biru ini berubah warna menjadi merah muda, artinya dalam sampel
tersebut terdapat unsur hidrogen.
Namun dalam percobaan kali ini kami tidak menguji keberadaan hidrogen dengan kertas
kobalt biru. Saya hanya mengamati timbulnya titik-titik uap air dalam dinding
tabung reaksi untuk menyimpulkan keberadaan hydrogen.
BAB V
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Dari percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa :
o
Setiap zat
yang mengandung unsur karbon akan berubah warna menjadi hitam dan menghasilkan
karbon dioksida (CO2) ketika direaksikan dengan oksigen (dibakar).
o
Zat
yang mengandung unsur H dan O akan mengasilkan uap air (H2O) saat
pembakaran.
o
Pada bahan yang
telah “direaksikan”, (gula pasir, tepung beras, dan susu bubuk), dapat
diketahui bahwa, apabila sampel di dasar tabung reaksi berubah warna
menjadi hitam atau berwarna gelap, maka terbukti bahwa sampel tersebut mengandung karbon. Dalam
kasus ini semakin gelap hasil reaksi didalam tabung maka semakin banyak pula
unsur karbon yang terkandung didalam zat atau bahan tersebut.
B.KRITIK DAN SARAN
Laporan
ini jauh dari kata kesempurnaan. Dengan dibuatnya laporan ini diharapkan dapat menambah
pengetahuan serta wawasan bagi pembaca. Selanjutnya penyusun mengharapkan kritik
dan saran pembangun dari para pembaca demi kesempurnaan laporan ini untuk kedepannya.
DAFTAR
PUSTAKA
http://chic-rockz.blogspot.com/2013/03/identifikasi-karbon-dan-hidrogen-dalam.htmlhttp://chic-rockz.blogspot.com/2013/03/identifikasi-karbon-dan-hidrogen-dalam.html
http://betterhoppe.wordpress.com/2013/01/25/pengujian-unsur-unsur-chdan-o-pada-senyawa-karbon/
0 comments:
Post a Comment